Menghitung Subneting
Pengertian Subnetting
 - Tahukan anda subnetting? Subnetting adalah proses memecah suatu  IP 
jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut "subnet." Setiap 
subnet deskripsi non-fisik (atau ID) untuk jaringan-sub fisik (biasanya 
jaringan beralih dari host yang mengandung satu  router -router dalam 
jaringan multi).
![]()  | 
| Subnetting | 
Subnet Mask Notasi
Ada dua bentuk 
notasi subnet, notasi standar dan CIDR (Classless Internet Domain 
Routing) notasi. Kedua versi dari notasi menggunakan alamat dasar (atau 
alamat jaringan) untuk menentukan titik awal jaringan, seperti 
192.168.1.0. Ini berarti bahwa jaringan dimulai di 192.168.1.0 dan host 
mungkin pertama  alamat IP di subnet ini akan 192.168.1.1.
Dalam standar 
subnet mask notasi, empat oktet nilai numerik digunakan sebagai dengan 
alamat dasar, misalnya 255.255.255.0. Topeng standar dapat dihitung 
dengan menciptakan empat  biner oktet nilai untuk masing-masing, dan 
menempatkan biner digit .1. dengan ramuan jaringan, dan menempatkan 
digit biner 0. dengan ramuan jaringan. Pada contoh di atas nilai ini 
akan menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000. Dalam kombinasi dengan
 alamat dasar yang Anda memiliki definisi subnet, dalam hal ini subnet 
dalam notasi standar akan 192.168.1.0 255.255.255.0.
Dalam notasi 
CIDR, jumlah 1.s dalam versi biner dari topeng dihitung dari kiri, dan 
jumlah yang ditambahkan ke akhir dari alamat dasar setelah slash (/). 
Pada contoh di sini subnet akan dicatatkan dalam notasi CIDR sebagai 
192.168.1.0/24.
Kapan Subnetting Digunakan?
Subnet dibuat 
untuk membatasi ruang lingkup lalu lintas siaran, untuk menerapkan 
 keamanan jaringan tindakan, untuk memisahkan segmen jaringan 
berdasarkan fungsi, dan / atau untuk membantu dalam menyelesaikan 
masalah kemacetan jaringan ..,
subnet A biasanya terdiri dari router jaringan, sebuah switch atau hub, dan setidaknya satu host
Bagaimana saya bisa Hitunglah Jumlah maksimum Host untuk Subnet Mask?
Untuk menghitung 
jumlah maksimum host untuk subnet mask, mengambil dua dan meningkatkan 
itu dengan jumlah bit yang dialokasikan untuk subnet (menghitung jumlah 
0.s nilai subnet mask biner) dan kurangi dua. Anda harus kurangi dua 
dari nilai yang dihasilkan karena nilai pertama dalam kisaran alamat IP 
(semua 0s) disediakan untuk alamat jaringan, dan nilai terakhir dalam 
kisaran alamat IP (semua 1s) disediakan untuk alamat broadcast jaringan.
 Misalnya,  DSL jaringan biasa digunakan 8 bit untuk subnet mereka. 
Jumlah host diijinkan untuk suatu jaringan DSL dapat dihitung dengan 
rumus berikut: host max = (2 ^ 8) -2 = 254 host.
Ketika Anda 
subnet jaringan, jumlah bit diwakili oleh subnet mask akan berkurang. 
Anda mengurangi oktet dalam rangka mulai dari nilai paling kanan dan 
lanjutkan kiri saat Anda mencapai nilai nol. Topeng nilai turun sebesar 
kelipatan dari dua setiap kali Anda memisahkan jaringan ke dalam subnet 
yang lebih. Nilai adalah 255, 254 *, 252, 248, 240, 224, 224, 192, 128. 
Setiap penurunan menunjukkan bahwa sedikit tambahan telah dialokasikan. 
Setelah 128, bit berikutnya dialokasikan akan mengurangi oktet keempat 
ke 0, dan oktet ketiga akan mengikuti perkembangan yang sama 8-angka.
Sebagai contoh, 
subnet mask angka desimal bertitik dari 255.255.255.255 menunjukkan 
bahwa tidak ada bit telah dialokasikan dan jumlah maksimum host adalah 1
 (0 ^ 1 = 1). Subnet mask 255.255.255.128 menunjukkan bahwa jumlah 
maksimal host adalah 128. Dan subnet mask 255.255.128.0 menunjukkan 
bahwa jumlah maksimum host 32.786.
* 254 bukan angka yang benar untuk oktet keempat karena tidak ada alamat yang tersedia untuk host. yaitu (2 ^ 1) -2 = 0.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 
192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini 
artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 
255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari 
penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau 
dengan kata lain, subnet masknya adalah: 
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang 
disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan 
pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja 
yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan 
tabel di bawah:
  | 
  | 
|---|
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya
 semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah 
subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast 
yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
 - Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
 - Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
 - Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
 
Subnet 
 | 
192.168.1.0 
 | 
192.168.1.64 
 | 
192.168.1.128 
 | 
192.168.1.192 
 | 
Host Pertama 
 | 
192.168.1.1 
 | 
192.168.1.65 
 | 
192.168.1.129 
 | 
192.168.1.193 
 | 
Host Terakhir 
 | 
192.168.1.62 
 | 
192.168.1.126 
 | 
192.168.1.190 
 | 
192.168.1.254 
 | 
Broadcast 
 | 
192.168.1.63 
 | 
192.168.1.127 
 | 
192.168.1.191 
 | 
192.168.1.255 
 | 
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address 
Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, 
dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan 
untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba 
menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
| Subnet Mask | Nilai CIDR | 
| 255.255.255.128 | /25 | 
| 255.255.255.192 | /26 | 
| 255.255.255.224 | /27 | 
| 255.255.255.240 | /28 | 
| 255.255.255.248 | /29 | 
| 255.255.255.252 | /30 | 
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
  | 
  | 
|---|
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
 - Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
 - Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
 - Alamat host dan broadcast yang valid?
 
Subnet 
 | 
172.16.0.0 
 | 
172.16.64.0 
 | 
172.16.128.0 
 | 
172.16.192.0 
 | 
Host Pertama 
 | 
172.16.0.1 
 | 
172.16.64.1 
 | 
172.16.128.1 
 | 
172.16.192.1 
 | 
Host Terakhir 
 | 
172.16.63.254 
 | 
172.16.127.254 
 | 
172.16.191.254 
 | 
172.16.255.254 
 | 
Broadcast 
 | 
172.16.63.255 
 | 
172.16.127.255 
 | 
172.16.191.255 
 | 
172.16..255.255 
 | 
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
- Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
 - Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
 - Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
 - Alamat host dan broadcast yang valid?
 
Subnet 
 | 
172.16.0.0 | 172.16.0.128 | 172.16.1.0 | … | 172.16.255.128 | 
| Host Pertama | 172.16.0.1 | 172.16.0.129 | 172.16.1.1 | … | 172.16.255.129 | 
| Host Terakhir | 172.16.0.126 | 172.16.0.254 | 172.16.1.126 | … | 172.16.255.254 | 
| Broadcast | 172.16.0.127 | 172.16.0.255 | 172.16.1.127 | … | 172.16.255.255 | 
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
- Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
 - Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
 - Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
 - Alamat host dan broadcast yang valid?
 
Subnet 
 | 
10.0.0.0 | 10.1.0.0 | … | 10.254.0.0 | 10.255.0.0 | 
| Host Pertama | 10.0.0.1 | 10.1.0.1 | … | 10.254.0.1 | 10.255.0.1 | 
| Host Terakhir | 10.0.255.254 | 10.1.255.254 | … | 10.254.255.254 | 10.255.255.254 | 
| Broadcast | 10.0.255.255 | 10.1.255.255 | … | 10.254.255.255 | 10.255.255.255 | 
Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf 
terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik. 
Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan 
dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di 
artikel berikutnya 
Catatan: Semua penghitungan subnet 
diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung
 secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 
2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) 
ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di 
kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), 
sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test 
CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2
Tahap berikutnya adalah silakan download dan kerjakan soal latihan 
subnetting. Jangan lupa mengikuti artikel tentang Teknik Mengerjakan 
Soal Subnetting untuk memperkuat pemahaman anda dan meningkatkan 
kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu terbatas.
Source Mas Rommy.
REFERENSI- Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
 - Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco Systems.
 - Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004.
 
a) Alamat Subnet Mask,
b) Alamat Subnet,
c) Alamat Broadcast,
d) Jumlah Host yang dapat digunakan,
e) serta Alamat Subnet ke-3
dari alamat sebagai berikut:
1. 198.53.67.0/30
2. 202.151.37.0/26
3. 191.22.24.0/22
Saya coba berhitung-hitung seperti demikian
1. 198.53.67.0/30 –> IP class C:
Subnet Mask: /30 = 11111111.11111111.11111111.11111100 = 255.255.255.252
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22 – 2 = 2 host
Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
jadi blok Subnet: 0, 4, 8, 12, dst…
Host dan broadcast yang valid:
Maka dari perhitungan diperoleh:
- Alamat Subnet Mask: 255.255.255.252
 - Alamat Subnet: 198.53.67.0, 198.53.67.4, 198.53.67.8, 198.53.67.12, … , 198.53.67.252
 - Alamat Broadcast: 198.53.67.3, 198.53.67.7, 198.53.67.11, 198.53.67.15 … 198.53.67.255
 - Jumlah host yang dapat digunakan: 64×2 = 128
 - Alamat Subnet ke-3: 198.53.67.8
 
Subnet Mask: /26 = 11111111.11111111.11111111.11000000 = 255.255.255.192
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 22 = 4 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet: 256 – 192 = 64, blok berikutnya: 64+64 = 128, 128+64 = 192
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 64, 128, 192
Host dan broadcast yang valid:
Maka dari perhitungan diperoleh:
- Alamat Subnet Mask: 255.255.255.192
 - Alamat Subnet: 202.151.37.0, 202.151.37.64, 202.151.37.128, 202.151.37.192
 - Alamat Broadcast: 202.151.37.63, 202.151.37.127, 202.151.37.191, 202.151.37.255
 - Jumlah host yang dapat digunakan: 4×62 = 248
 - Alamat Subnet ke-3: 202.151.37.128
 
Subnet Mask: /22 = 11111111.11111111.11111100.00000000 = 255.255.252.0
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22– 2 = 2 host
Jumlah Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 4, 8, 12, 16, dst…
Alamat host yang valid:
- Alamat Subnet Mask: 255.255.252.0
 - Alamat Subnet: 191.22.24.0, 191.22.24.4, 191.22.24.8, …, 191.22.24.252
 - Alamat Broadcast: 191.22.24.3, 191.22.24.7, 191.22.24.11, …, 191.22.24.255
 - Jumlah host yang dapat digunakan: 2×64 = 128
 - Alamat Subnet ke-3: 191.22.24.8
 

0 komentar:
Posting Komentar